Kampung Maroko KBB dan Desa Maroko Garut Dapat Berkah Piala Dunia 2022

Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar membawa berkah bagi Kampung Maroko di Kabupaten Bandung Barat dan Desa Maroko di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kampung Maroko KBB dan Desa Maroko Garut Dapat Berkah Piala Dunia 2022

Kesuksesan Hakim Ziyech dkk membawa Timnas Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar, mempopulerkan nama Kampung Maroko di Kabupatan Bandung Barat (KBB) dan Desa Maroko di Kabupaten Garut.

Kampung dan desa dengan nama yang sama dengan Maroko dalam bahasa Indonesia itu pun viral di media sosial. 

Nama negara Maroko sendiri aslinya adalah Al-Mamlukah Al-Maghribiyah (Arab), Kingdom of Morocco (Inggris), dan Kerjaaan Maroko (Indonesia).

Lalu, apa hubungannya Kampung Maroko di KBB dan Desa Maroko di Garut dengan Kerajaan Maroko?

Kampung Maroko Bandung Barat

Kampung Maroko berlokasi di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Tepatnya, di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas.

Kampung Maroko punya sebuah tempat bagus untuk wisata. Kampung ini memiliki Dermaga Maroko. Lokasinya di ujung kampung tersebut, tepat di tepi aliran Sungai Citarum.

Menurut tokoh masyarakat Kampung Maroko, Deni Sugandi (46), dermaga tersebut dulunya berfungsi menjadi rute transportasi dari Kecamatan Cihampelas menuju Batujajar lewat jalur air. 

Banyak yang memanfaatkannya karena memangkas waktu ketimbang memutar lewat Jalan Cihampelas menggunakan motor atau mobil.

Tak terlalu banyak yang mengenal Kampung Maroko, namun bagi orang yang tinggal di Bandung Barat dan Cimahi, setidaknya pernah mendengar kampung itu. Kini, dengan sukses Timnas Maroko di Piala Dunia 2022, nama Kampung Maroko pun turut  populer di tanah air.

Kampung Maroko KBB tak punya sebuah penanda semacam gapura, monumen, ataupun tugu yang dengan tegas mencetak nama 'Kampung Maroko' agar mudah dibaca orang. Meskipun dari Jalan Raya Cihampelas-Cililin, di marka jalan tertulis arah menuju 'Maroko'.

Suasana Kampung Maroko juga tak beda dengan kampung lain di sekitarnya. Hanya deretan rumah di pinggir Jalan Cihampelas. Justru yang jadi perhatian, akses menuju kampung tersebut rusak parah.

Menurut Deni, nama Maroko yang digunakan kampungnya tidak ada hubungan sama sekali dengan Kerjaan Maroko yang ada di Afrika Utara. 

Nama Maroko yang menjadi nama kampingnya, menurut Deni, berkaitan dengan kebiasaan emak-emak zaman dulu menghisap rokok atau merokok.

"Jadi kalau dulu ngobrol sama orang tua, Maroko itu sebetulnya dari 'Emak-emak Ngarokok'. Kemudian disebutlah kampung itu dengan Kampung Maroko," ujar Deni.

Kampung Maroko juga, kata Deni, sama sekali tidak ada hubungannya dengan sosok orang dari negara Maroko yang pernah singgah, datang, atau punya sejarah khusus di kampung tersebut, sehingga kemungkinan besar nama Maroko sendiri disematkan oleh orangtua pada zaman dulu.

"Termasuk sampai sekarang juga belum pernah ada orang dari Negara Maroko yang pernah tinggal di sini," kata Deni.

Kampung Maroko KBB dan Desa Maroko Garut Dapat Berkah Piala Dunia 2022

Desa Maroko Garut

Wilayah lain yang ikut populer dan viral berkah kesuksesan Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar adalah Desa Maroko di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut Kepala Desa Maroko, Suryana, nama Maroko berawal dari nama kampung di wilayah tersebut yang kemudian dijadikan nama desa.

Menurutnya, Desa Maroko merupakan desa pemekaran dari Desa Mekarsari pada tahun 1964.

"Awalnya dari nama kampung yaitu Kampung Maroko, desa ini pecahan dari Desa Mekarsari," katanya.

Kepala desa pertama juga menurutnya berasal dari Kampung Maroko.

"Penduduk Desa Maroko 70 persen asli, sisanya merupakan pendatang dari Kecamatan Pameungpeuk, Singajaya dan Kota Garut," katanya.

Suryana menuturkan, mayoritas penduduk Desa Maroko merupakan petani dan penyadap karet dengan kondisi geografis perbukitan dan pegunungan.

Desa Maroko berjarak 78,6 Km dari pusat Kota Garut, menurut Suryana akses ke desanya cukup sulit dilalui dengan kondisi sinyal yang minim.

"Komunikasi juga sulit, kondisi jalan juga hanya bisa dilalui colt diesel dan motor, avanza tidak masuk," ungkapnya.

Suryana berharap viralnya Desa Maroko bisa membuat pemerintah segera membangun akses jalan desa antara Kecamatan Cibalong dan Kecamatan Peundeuy.

Hal tersebut menurutnya penting untuk memudahkan pergerakan ekonomi di desanya.

"Selain jalan akses penghubung, kami juga berharap dibangun sarana olahraga di desa kami," ungkapnya.

Sumber: Detik Jabar/Tribun Jabar

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post