Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Penumpang Justru Tak Bisa Cepat Sampai Tujuan

Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Penumpang Justru Tak Bisa Cepat Sampai Tujuan


Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dinilai justru akan memperlambat penumpang sampai tujuan.

Pasalnya, stasiun KCJB ada di pinggiran kota dan penumpang harus berganti kereta serta melanjutkan perjalanan menuju tujuan di dalam kota dengan transportasi lain yang rawan macet.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal beroperasi pada akhir tahun 2022. Menurut rilis KCIC, saat ini sudah mencapai 79% dengan target selesai pada akhir 2022.

Proyek kereta cepat tersebut merupakan kerja sama Indonesia dan China. Pemerintah RI mengantongi 60% saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. Lalu, konsorsium China memiliki saham 40%.

Stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan kereta cepat berada di wilayah Jakarta, yakni di Stasiun Halim. Kereta Cepat ini lalu akan melintasi Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan berakhir di Stasiun Tegalluar.

Desa Tegalluar adalah salah satu calon ibu kota baru Jawa Barat di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. 

Berbeda dengan kereta reguler yang sudah dijalankan PT KAI yang sudah terakses dengan stasiun di tengah kota, stasiun kereta cepat KCJB berada di kawasan pinggiran kota. 

Di Jakarta, stasiun kereta cepat berada di kawasan Halim, Jakarta Timur. Sementara untuk Bandung, penumpang bisa naik turun di Stasiun Padalarang di Kabupaten Bandung Barat maupun Stasiun Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung. 

Naik Turun di Bandung 

Bagi penumpang yang tinggal dan bekerja sekitar di Tegalluar dan Padalarang, tentu jadi keuntungan tersendiri. Namun, bagi penumpang yang ingin ke Kota Bandung atau sebaliknya, naik kereta cepat KCJB artinya harus bersiap sedia berganti moda transportasi. 

Menurut Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, pihaknya membangun stasiun kereta cepat di Padalarang untuk mengakomodasi penumpang dari atau menuju Kota Bandung dengan kereta pengumpan atau feeder. 

Dengan kata lain, penumpang kereta cepat dari Jakarta yang ingin melanjutkan perjalanan ke Kota Bandung atau Cimahi harus berhenti di Stasiun Padalarang milik KCIC dan berjalan kaki menuju Stasiun Padalarang milik PT KAI. 

Stasiun kereta cepat dan kereta reguler itu saat ini dibangun dalam satu kawasan atau hub. Nantinya, di Stasiun Padalarang PT KAI, penumpang bisa menaiki KA feeder yang menuju ke Kota Bandung dan Cimahi. 

"Di Stasiun hub Padalarang ini, akan terjadi konektivitas yang nyaman bagi penumpang KCJB yang ingin langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Cimahi dan Bandung dengan KA feeder yang dilayani oleh PT KAI," kata Dwiyana, Kamis (4/11/2021). 

Ia menjelaskan, penambahan stasiun hub di Padalarang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti demografi, komersial, dan infrastruktur di area Padalarang, yang memadai dan mampu menyasar penumpang yang berasal dari Bandung bagian barat. 

"Stasiun kereta cepat akan berada di sebelah barat stasiun KA Padalarang. Penumpang yang hendak menggunakan layanan kereta cepat dari Padalarang atau sebaliknya akan disediakan KA konvektivitas menuju Stasiun Cimahi dan Bandung," katanya. 

Ia memaparkan, KA feeder akan menggunakan rangkaian KRD yang didesain seperti KA Bandara, dan melayani rute dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung serta dapat berhenti di Stasiun Cimahi. 

Menurut rencana, pemberangkatan KA feeder ini adalah setiap 20 menit pada jam sibuk dan 30 menit di luar jam sibuk atau menyesuaikan operasional kereta cepat. 

Durasi perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung adalah 18 menit. Jika berhenti di Stasiun Cimahi, maka durasi perjalanan menjadi 22 menit. 

Alternatif lainnya bagi penumpang yang menuju Kota Bandung, bisa turun dan keluar dari Stasiun Padalarang, dan berganti moda transportasi lain seperti angkutan umum terdekat ataupun transportasi online. 

Namun, pada opsi ini, penumpang kereta cepat yang menuju ke Kota Bandung harus bersiap dengan kemacetan. Jalan arteri dari Padalarang menuju pusat Kota Kembang via Cimahi selama ini dikenal dengan jalur kemacetan parah. 

Jika penumpang kereta cepat dijemput dengan menggunakan kendaraan pribadi atau taksi online, akses ke Kota Bandung lainnya setelah turun dari kereta cepat adalah melalui Tol Cipularang dan keluar di Pasteur ataupun Pasir Koja. 

Pengoperasian Stasiun KCJB Tegalluar diharapkan dapat menyasar penumpang di Bandung bagian timur, yang nantinya terhubung dengan Bus Rapid Transit, taksi, ataupun moda transportasi lainnya. 

Naik turun di Jakarta 

Penumpang yang naik turun di Jakarta harus menuju Halim. Berbeda dari Padalarang yang berdekatan dengan stasiun kereta reguler, tidak demikian halnya dengan Stasiun Halim. 

Halim sendiri selama ini dikenal dengan kawasan bandara sipil dan militer milik TNI AU. Letaknya pun berada di pinggiran Jakarta dan dekat dengan Bekasi. 

Untuk transportasi publik, halte Transjakarta terdekat adalah Halte Cawang, sedangkan untuk KRL, stasiun paling dekat adalah Stasiun Cawang. 

Sebagai gambaran, masyarakat yang menuju ataupun dari Halim, terutama untuk tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma, selama ini banyak yang mengandalkan kendaraan pribadi ataupun transportasi online.(Kompas)

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post