Teknik vokal merupakan bagian teknik dasar siaran radio. Vokalisasi yang bagus, suara emas (golden voice) arau radio voice, akan membuat penyiar menjadi idola pendengar.
Teknik vokal juga dibutuhkan presenter televisi, pembawa acara (MC), podcaster, dan public speaking lainnya. Penyanyi? Sudah pasti harus menguasai teknik vokal.
Apa itu teknik vokal? Apa saja unsur teknik vokal? Berikut ini bahasan mengenaik teknik vokal.
Pengertian Teknik Vokal
Apa itu Teknik Vokal?
Secara praktis, teknik vokal adalah cara mengeluarkan suara terbaik.
Per definisi, teknik vokal adalah kegiatan berolah suara sebagai media untuk mengekspresikan nilai-nilai keindahan musikal, seperti dalam bentuk pernafasan, pembentukan suara, artikulasi, frasering, dan penjiwaan.
Teknik vokal penting dikuasai untuk dapat bernyanyi dengan benar dan menghasilkan suara merdu.
Teknik vokal itu antara lain mempelajari mengenai kejelasan pengucapan, pemenggalan kalimat yang benar dalam lagu (frasering), sikap tubuh saat bernyanyi, kemampuan menyanyikan nada tinggi atau rendah.
Dalam Teknik Vokal Paduan Suara (2008), Simanungkalit menyebut teknik vokal yang harus diperhatikan yaitu intonasi, artikulasi, phrasering, pernapasan, resonansi, dan sikap badan.
1. Artikulasi
Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Phrasering
Frasering merupakan aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
3. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Teknik Pernapasan
Pernapasan merupakan satu bagian dari teknik vokal. Teknik ini digunakan untuk mengatur seberapa banyak udara yang masuk dan keluar dalam mengucapkan kata atau kalimat.
Pernapasan sangat penting dalam bernyanyi, karena ketika bernyanyi udara yang dibutuhkan cenderung lebih banyak digunakan untuk mengatur kestabilan suara.
Teknik pernapasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Dalam diktat berjudul Vokal (2013), Fransilia Sihombing mengelompokkan pernapasan dalam teknik vokal menjadi tiga.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal.
Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah.
Namun, kelemahannya sang penyanyi akan mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk.
Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih.
Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras. Namun, pernafasan perut tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.
3. Pernapasan Diafragma
Pernapasan Diafragma adalah mengeluarkan suara dari sebuah rongga antara dada dan perut. Diafragma adalah otot berbentuk kubah yang terletak di bawah paru-paru, tepat di dasar rongga dada, salah satu fungsinya membantu proses pernapasan.
Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah.
Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri.
Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur.
Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Kemudian, udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni dengan napas yang panjang.
Unsur-Unsur Teknik Vokal
1. Artikulasi
Atikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam lirik lagu dengan benar, sesuai bahasa yang digunakan. Disebut juga pelafalan kata (pronounciation).
Jika bahasa Indonesia maka gunakan pelafalan bahasa Indonesia yang benar. Jika Bahasa Inggris, gunakan sesuai pelafalannya yang benar.
Selain itu, pengucapan juga harus dilakukan dengan jelas, sehingga lirik lagu akan terdengar jelas.
2. Phrasering (Frasering)
Phrasering adalah melakukan pemenggalan kalimat yang baik, sehingga isi lagu akan dapat dimengerti dengan mudah. Pemenggalan kalimat juga harus sesuai aturan dan kaidah bahasa yang berlaku.
3. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau saat bernyanyi. Ini soal nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi bisa mengubah makna sebuah kata atau ungkapan!
4. Inflection, Infleksi.
Jangan monoton, gunakan ”lagu kalimat” atau “nada bicara” dengan benar; meninggi saat jeda, menurun saat selesai. Jangan khawatir, jika Anda berbicara dengan benar (gaya ngobrol), infleksi otomatis terjadi.
5. Aksentuasi (accentuation).
Soal penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu yang dianggap penting. Aksentuasi dapat dilatih dengan cara menggunakan “konsep suku kata” -dan, yang, di(satu suku kata); minggu, jadi, siap, Bandung (dua suku kata); bendera, pendekar, perhatian (tiga suku kata); dan sebagainya. Ucapkan sesuai penggalan atau suku katanya!
6. Speed.
Gunakan kecepatan (speed) dan kelambatan berbicara secara bervariasi. Kecepatan berpengaruh pada kejelasan (clarity), juga durasi.
7. Pause, Jeda.
Jeda, diam sejenak, beberapa detik saja, jangan nyerocos terus. untuk membiarkan pesan Anda sampai ke pendengar. Anda juga bisa jeda jika ”mencari gagasan” atau ”memilih kata” berikutnya.
Demikian Pengertian Teknik Vokal dan Teknik Pernapasan, khususnya dalam siaran radio, podcast, dan pembawa acara (MC).
Sumber: Merdeka, Tirto, Romeltea
Post a Comment