Risiko Menggunakan Kompor Listrik

Risiko Menggunakan Kompor Listrik

Pemerintah dan PLN berencana menghapus subsidi LPG 3 kg dan mengalihkannya ke kompor induksi atau kompor listrik. Alasannya demi menghemat keuangan negara.

Rencana pengalihan subsidi gas ke kompor listik ini diungkapkan Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, saat rapat dengan Komisi VI DPR RI.

"Kami menggodok program dengan pemerintah bagaimana tadinya subsidi untuk LPG bisa direalisasikan untuk mempercepat penggunaan kompor induksi ini untuk pembelian kompor listrik dan utensil-nya sehingga di sini ada pergeseran penggunaan," ujar Darmawan, dikutip Antara, Selasa (21/6/2022).

Dengan kebijakan itu, ia menargetkan pengguna kompor listrik naik menjadi 15 juta rumah tangga tahun ini.

Menurut Darmawan, pengalihan subsidi ini akan menghemat keuangan negara. Berdasarkan hitungannya, dana yang dibutuhkan untuk pengadaan kompor listrik sebesar Rp10.350 per ekuivalen, sedangkan untuk LPG sebesar Rp18 ribu per kg.

"Jadi per kg (LPG) dan listrik ekuivalen (hemat) sekitar Rp7 ribu. Ini yang sedang kami godok dengan pemerintah," terang Darmawan.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah mengalokasikan dana penyertaan modal negara (PMN) untuk subsidi kompor listrik.

"Nah ini sedang kami godok apabila ada masukan PMN digunakan untuk menjadi proyek percontohan transisi dari LPG ke kompor induksi akan segera dimasukkan (ke rencana anggaran PLN)," tutup Darmawan.

Kompor Lebih Hemat dan Aman

Kompor listrik dinilai lebih efisien daripada kompor gas. Pasalnya, dalam hitungan penggunaan bahan bakar, konsumsi kompor listrik mencapai 100 persen.

Kompor listrik menggunakan energi elektromagnetik untuk menghasilkan panas untuk memasak. Tanpa menggunakan gas, kompor listrik meminimalkan kemungkinan terjadinya ledakan oleh kompor gas di rumah.

Kelebihan dan kekurangan kompor induksi atau kompor listrik antara lain tidak ada api, artinya lebih aman, bersih, tidak perlu ganti gas, praktis tinggal putar knop langsung bisa masak, dan dapur lebih bersih.

Kendala Kompor Listrik

Untuk menggunakan kompor listrik dibutuhkan daya sebesar 2.200 VA. Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia masih menggunakan listrik subsidi berdaya 450 - 900 VA.

Sementara penggunaan kompor induksi memakan daya listrik tak sedikit, minimal 1.300 watt. Untuk menggunakan kompor listrik, sekiranya dibutuhkan daya sebesar 2.200 VA.

Kompor listrik juga memiliki kelemahan. Kelemahan kompor listri antara lain agak lambat karena tergantung daya. Contoh, untuk memasak mie instan saja, bisa mencapai 20 menit. 

Tak hanya itu, pengguna kompor listri harus memastikan peralatan masak yang digunakan memiliki alas yang datar, tidak mencekung seperti wajan yang biasa digunakan untuk kompor konvensional.

Panci dan wajan khusus yang direkomendasikan untuk memasak di atas kompor listrik adalah yang terbuat dari besi atau stainless steel.  Dengan demikian, kompor listri butuh wajan, teko, panci, atau alat masak khusus. (cnn/tirto).

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post