Setiap hari kita membuka situs berita, menonton televisi, atau mendengarkan radio. Salah satu informasi atau konten yang kita konsumsi adalah berita (news). Apa itu berita? Berikut ini catatan praktisi media ASM. Romli alias Kang Romel tentang pengertian berita.
Sebuah berita dihasilkan melalui sebuah proses jurnalistik yang disebut reportase atau peliputan. Berita dibuat atau diproduksi oleh wartawan melalui proses yang disebut teknik reportase, yaitu observasi (pengamatan), wawancara, dan riset data atau studi literatur (memeriksa dokumen), sesuai dengan jenis dan topik beritanya.
1. Observasi.
3. Investigation News
5. Opinion News
Sebuah berita bisa dibuat oleh siapa saja, bukan hanya wartawan. Namun, berita yang dibuat wartawan akan memenuhi kaidah jurnalistik atau standar pemberitaan, seperti verifikasi atau kepastian kebenaran faktanya.
Wartawan harus memberitakan peristiwa yang benar-benar terjadi (faktual) dan dilarang menyebarkan berita palsu (fake news) atau informasi palsu alias hoaks (hoax). Karenanya, berita yang dibuat dan dipublikan wartawan di medianya harus terpercaya (kredibel).
Berita dalam bahasa Inggris disebut news. Dalam The Oxford Paperback Dictionary (Oxford University Press, 1979), news diartikan sebagai “informasi tentang peristiwa-peristiwa terbaru”.
Pengertian Berita
Apa itu berita? Secara bahasa, berita artinya cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar; laporan; pemberitahuan; pengumuman (KBBI Daring).Berita dalam bahasa Inggris disebut news. Dalam The Oxford Paperback Dictionary (Oxford University Press, 1979), news diartikan sebagai “informasi tentang peristiwa-peristiwa terbaru”.
Dalam kamus Merriam Webster’s Collegeiate Dictionary (10th Edition, 1994), news artinya laporan peristiwa terkini dan informasi yang tidak diketahui sebelumnya.
Karena "tidak diketahui sebelumnya", maka informasi dalam berita itu merupakan hal baru, sebagaimana akar kata news, yaitu new (baru).
Kata “berita” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, vrit (artinya ada atau terjadi) atau vritta (kejadian atau peristiwa).
Kata “berita” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, vrit (artinya ada atau terjadi) atau vritta (kejadian atau peristiwa).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan, berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Ringkasnya, berita adalah laporan peristiwa terbaru yang dibuat oleh wartawan dan dipublikasikan di media massa.
Dalam sejarah jurnalistik, berita pertama di dunia adalah informasi yang dipublikasikan Acta Diurna pada zaman Romawi Kuno (131 SM).
Berisi catatan harian --kadang diterjemahkan menjadi "catatan publik harian", Acta Diurna adalah papan pengumuman semacam koran pada masa itu. Papan ini merupakan ukiran batu atau logam yang berisi berita publik dan sebarkan di ruang publik yang disebut "Forum Romawi".
Sumber Unsur Berita 5W1H
Berita ada karena ada sumbernya. Sumber berita adalah peristiwa atau kejadian. Setiap hari ada kejadian, mulai orang bangun pagi hingga deklarasi calon presiden dan pertemuan para kepala negara sedunia seperti G20 di Bali.
Jadi, sumber berita adalah fakta dan data sebuah peristiwa, meliputi unsur berita 5W+1H:
- What: Apa yang terjadi? Kejadin apa? Peristiwa apa?
- Who: Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Siapa pelakunya, korbannya, saksinya?
- Why: Mengapa hal itu bisa terjadi? Apa penyeba kejadian? Apa tujuan acara?
- When: Kapan kejadiannya? Hari, jam, tanggal berapa?
- Where: Di mana kejadiannya? Lokasinya, tempatnya, TKP-nya di mana?
- How: Bagaimana kejadiannya? Prosenya, kronologinya, detail peristiwanya?
Jika sebuah berita memenuhi keenam unsur berita tersebut, maka berita itu disebut lengkap dan memenhu rasa ingin tahu pembaca.
Nilai Berita
Sumber berita adalah peristiwa. Namun, tidak semua peristiwa layak diberitakan. Karenanya, dalam jurnalistik ada konsep nilai berita (news values) yang menjadi acuan seorang wartawan dalam memilih kejadian untuk diliput dan diberitakan.
Nila berita ini tergambar dalam pengertian berita dari Micthel V. Charnley: "Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka."
Ia menyebutkan empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa sehingga layak dijadikan berita. Keempat unsur itu menjadi “karekteristik utama” sebuah peristiwa dapat diberitakan atau dapat dipublikasikan di media massa yaitu:
- Aktual (peristiwa terbaru, terkini, atau hangat/ up to date),
- Faktual (benar-benar terjadi bukan fiksi),
- Penting (menyangkut kepentingan umum/masyarakat; menyangkut orang penting)
- Menarik (memunculkan rasa ingin tahu dan minat membaca).
Lengkapnya, ada 10 nilai berita yang menjadi parameter apakah sebuah peristiwa layak diberitakan atau tidak.
1. Magnitude, pengaruh
Nilai berita magnitude artinya seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi publik atau masyarakat luas.
Contoh: kenaikan harga BBM. Luasnya pengaruh suatu berita bagi masyarakat menentukan apakah berita bernilai atau tidak.
2. Significance, penting
Nilai berita significance artinya menyangkut kepentingan (importance) orang banyak. Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi publik atau apakah peristiwa itu penting diketahui masyarakat.
Contoh: wabah penyakit, kenaikan harga sembako.
3. Timeliness, aktualitas
Nilai berita timeliness disebut juga actuality, immediacy, dan newnews yang artinya kebaruan, yakni baru saja terjadi.
Contohnya, peristiwa akan dan sedang berlangsung, sudah terjadi semenit, sejam, atau maksimal sehari yang lalu.
Kebaruan adalah sesuatu yang terbaru. Presiden yang baru dilantik, wali kota yng baru diangkat, artis yang baru melahirkan, pejabat yang baru masuk penjara, semua itu merupakan peristiwa bernilai berita.
Semakin aktual sebuah berita, semakin tinggi pula nilai berita tersebut. Terdapat tiga kategori aktual:
- Aktual kalender – contoh peringatan hari besar nasional.
- Aktual waktu – contoh quick count hasil pemilihan.
- Aktual masalah — contoh kasus pembunuhan yang belum terungkap.
4. Proximity, kedekatan
Nilai berita kedekatan yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak secara geografis, psikologis, dan ideologis.
- Geografis – lokasi kejadian.
- Psikologis – keterikatan budaya (kultural), pikiran, perasaan, kesukaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.
- Ideologis – kedekatan keyakinan, sama-sama muslim misalnya.
5. Prominence, ketokohan
Ketokohan atau ketenaran akan membuat seseorang menjadi sumber berita. Ada istilah “news maker” atau “man makes news”. Apa pun yang dilakukannya atau diucapkannya bisa menjadi berita.
Peristiwa yang melibatkan public figure, artis, selebritas, pejabat, atau idola masyarakat selalu menarik. Semakin terkenal sesorang, maka beritanya akan semakin bernilai.
Bisa saja yang dilakukan mereka biasa saja, tak ada yang istimewa. Namun, karena tokoh, maka apa pun yang mereka lakukan atau ucapkan dinilai menarik bagi pembaca. Orang yang sering menjadi sumber berita disebut media darling.
6. Impact, dampak
Semakna dengan nilai berita nomor 1 dan 2. Seberapa besar dampak suatu kejadian; seberapa banyak orang yang terkena dampak, seberapa luas, seberapa lama pula dampak tersebut dirasakan.
Semakin besar dampak dari suatu peristiwa, maka akan semakin tinggi pula nilai beritanya, misalnya banjir, terorisme, atau kejadian berdampak luas lainnya.
7. Conflict, konflik
Peristiwa ketegangan, perang, kericuhan, selalu menarik, termasuk konflik antara artis atau politisi dan konflik antarnegara.
8. Human Interest
Peristiwa yang menyentuh perasaan kemanusiaan (human touch), misalnya perbudakan dan penganiayaan, perjuangan bangsa yang masih dijajah (Palestina), atau peritsiwa apa pun yang dapat menimbulkan efek emosi dan menimbilkan simpati.
9. Unusualness, keanehan
Disebut juga oddity, uniqueness. Keluarbiasaan, keunikan, ketidaklaziman, ketidakumumam.
Hal yang unik, tidak lazim, aneh, tidak biasa. Manusia cenderung ingin tahu tentang segala hal yang unik dan aneh. Hal-hal yang belum pernah atau tak bias ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan menarik perhatian.
Anjing menggigit orang itu biasa, tapi orang menggigit anjing itu luar biasa alias aneh. Seorang wanita melahirkan bayi kembar lima juga unik.
10. Sex, seks
Ada ungkapan, semua tulisan/berita membosankan, kecuali tentang seks. Peristiwa seksual selalu menarik karena menyangkut salah satu kebutuhan dasar dan fitrah manusia. Contohnya perkosaan, perselingkuhan, prostitusi, pelecehan, dan tindakan asusila lainnya.
Teknik Reportase
Teknik reportase adalah cara mencari bahan berita. Dalam bahasa Inggris disebut "berburu berita" ( (news hunting), mengumpulkan bahan berita (news gathering), atau mendapatkan bahan berita (news getting).
Teknik reportase merupakan salah satu tahap dalam proses pemberitaan atau penyusunan naskah berita (news processing), selain proses perencanaan berita, proses penulisan naskah, dan proses penyuntingan naskah.
Meliput peristiwa dilakukan setelah melewati proses perencanaan dalam rapat proyeksi redaksi. Misalnya, dalam rapat redaksi itu diputuskan untuk memuat profil seorang artis. Maka segera setelah itu dilakukan wawancara dengan artis tersebut. Wawancara itulah yang dinamakan news hunting.
Ada tiga teknik peliputan berita, yakni:
1. Observasi.
Observasi adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput langsung ke lapangan. Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian/peristiwa, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut.
2. Wawancara.
2. Wawancara.
Semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara (interview) dengan narasumber (interviewee). Wawancara bertujuan menggali informasi, komentar, opini, fakta atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
3. Riset Data.
3. Riset Data.
Disebut juga studi pustaka, riset kepustakaan, atau studi literatur, riset data adalah teknik peliputan atau pengumpulan data dengan mencari klipping Koran, makalah-makalah, atau artikel koran, membaca buku, atau search di internet.
1. Straight News
Jenis-Jenis Berita
Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik antara lain:1. Straight News
Straight news adalah berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Ditulis dengan gaya memaparkan peristiwa tanpa ditambah dengan penjelasan apalagi interpretasi. Sebagian besar halaman depan suratkabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini.
2. Depth News
2. Depth News
Depth News adalah berita mendalam, berita yang merupakan pengembangan dari berita yang sudah muncul, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3. Investigation News
Investigation News adalah berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4. Interpretative News
4. Interpretative News
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.
5. Opinion News
Opinion News adalah berita mengenai pendapat, gagasan, atau pernyataan seseorang, biasaya pendapat para cendikiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, dan sebagainya.
Penulisannya dimulai dengan (statement Lead) atau teras kutipan (Quotation Lead), yakni mengedepankan ucapan yang isinya dianggap paling penting atau menarik.
Sebagai penanda bahwa itu berita opini, biasanya pada judul dicantumkan nama narasumber, diikuti titik dua, lalu kutipan pernyataan atau kesimpulan pernyataan yang paling menarik.
Struktur Berita
Komposisi tulisan atau susunan berita umumnya terdiri dari empat bagian:
1. Headline, kepala berita atau judul berita.
2. Dateline, waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh.
3. Lead, teras berita
4. News body, tubuh atau isi berita.
Langkah pertama penulisan berita adalah menentukan lebih dulu sudut pandang “angle” terhadap peristiwa yang akan dilaporkan. Angle yang dimaksud adalah menentukan fakta mana yang dinilai paling penting dan menarik, itulah yang akan dikemukakan lebih dulu.
1. Headline, kepala berita atau judul berita.
2. Dateline, waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh.
3. Lead, teras berita
4. News body, tubuh atau isi berita.
Langkah pertama penulisan berita adalah menentukan lebih dulu sudut pandang “angle” terhadap peristiwa yang akan dilaporkan. Angle yang dimaksud adalah menentukan fakta mana yang dinilai paling penting dan menarik, itulah yang akan dikemukakan lebih dulu.
Penulisan judul berita (headline) dibuat dalam satu atau dua kalimat pendek, tapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang diberitakannya.
Teras berita (lead) merupakan laporan singkat yang bersifat klimaks dari peristiwa yang dilaporkannya.
News body pada bagian ini kita jumpai semua keterangan secara rinci dan dapat melengkapi dan memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam lead tadi, karena itu body sering pula disebut “sisa berita”.
Demikian pengertian berita yang merupakan produk utama jurnalistik dan karya utama wartawan. Di media radio, wartawan biasanya disebut reporter dan di televisi disebut jurnalis.
Sumber
Romli, Asep Syamsul M. 2001. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Bandung: Batic Press.
Suhandang, Kustandi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa Cendekia.
Sumber
Romli, Asep Syamsul M. 2001. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Bandung: Batic Press.
Suhandang, Kustandi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa Cendekia.
Post a Comment