Varian Baru Covid-19 Banyak Menyerang Anak Muda Belum Vaksin

Varian Baru Covid-19 Banyak Menyerang Anak Muda Belum Vaksin


Mayoritas kasus warga yang terinfeksi varian virus corona (covid-19) B.1.1.529 atau Omicron berasal dari mereka yang belum menerima vaksin Covid-19.

Varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini juga lebih banyak menginfeksi usia muda, sehingga menurutnya varian ini cukup berbahaya.

Demikian dikemukakan epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky. 

"Varian Omicron ini kasusnya lebih banyak terjadi pada orang yang belum divaksinasi, tapi usia muda. Nah, ini yang berbahaya namun ini memberi isyarat bahwa vaksin masih efektif," kata Dicky.

Namun demikian, Dicky menjelaskan bahwa tingkat efektif vaksin terhadap varian ini kemungkinan hanya meminimalisir gejala klinis yang dialami sehingga tidak mengalami gejala memburuk atau bahkan kematian.

Efektivitas vaksin untuk pencegahan terinfeksi dan meminimalisir penularan Covid-19 antarmanusia menurutnya masih belum dipastikan, dan masih perlu penelitian lebih mendalam lagi.

"Nah itu yang akan menjadi masalah. Namun yang perlu diketahui potensi gelombang tiga itu jelas ada, dan menjadi satu hal yang sangat menguat saat ini," kata dia.

Sulit Diprediksi

Dicky menilai pandemi Covid-19 di 2022 mendatang akan menjadi tahun yang sulit diprediksi. Ia menyebut, potensi munculnya gelombang akan sulit diprediksi secara presisi lantaran varian-varian baru memiliki kemampuan yang kadang tidak diduga-duga.

Layaknya varian Omicron, Dicky mewanti-wanti bahwa varian ini berbahaya lantaran menjadi satu-satunya varian Covid-19 yang langsung dikategorikan VoC.

Padahal, biasanya status varian Covid-19 dinyatakan secara bertahap sesuai dengan tingkat keparahannya dalam mempengaruhi kondisi pengendalian pandemi di suatu negara.

"Dan bicara secara klinis dan gejala, ini yang masih harus kita tunggu. Yang jelas potensi kecepatan penularannya kalau diibaratkan, Delta itu kan 100 persen kecepatannya lebih cepat daripada virus liar yang di Wuhan. Ini kemungkinan bisa 500 persen dari dari varian Wuhan, ini masih potensi ya," jelasnya.

Kementerian Kesehatan mengklaim varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia untuk sementara ini.

Sejauh ini, varian Omicron sudah ditemukan di sejumlah negara selain Afrika, seperti Belgia, Belanda, Ceko, Inggris, Jerman, Italia, dan Hongkong. 

Beberapa negara juga sudah membatasi perjalanan internasional itu, seperti Brasil, Inggris, Israel, Jepang, dan Indonesia.

Indonesia juga sudah mulai melarang masyarakat asing yang pernah tinggal atau berkunjung ke Afrika Selatan masuk ke wilayah Indonesia. Larangan ini berlaku mulai Senin (29/11).

Selain Afrika Selatan, pemerintah sementara juga melarang kunjungan dari masyarakat luar negeri yang berasal dari Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, dan Nigeria. (CNN)

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post