Peringati Bandung Lautan Api, Wali Kota Ajak Warga Lawan Pandemi

Peringati Bandung Lautan Api: Wali Kota Ajak Warga Lawan Pandemi

TIAP 23 Maret warga Kota Bandung dan bangsa Indonesia umumnya memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, yaitu peristiwa pembakaran Kota Bandung 23 Maret 1946 oleh warga kota Bandung dan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) sebagai wujud nyata pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam peringatan Bandung Lautan Api tahun ini, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menggelorakan semangat perjuangan dalam peristiwa 75 tahun silam. 

Namun, kali ini perjuangan masyarakat yakni untuk melawan pandemi Covid-19.

Menurut Oded, momentum Bandung Lautan Api memiliki makna tidak hanya sebatas pengorbanan semata, namun juga turut serta memberikan gambaran perihal kekompakan masyarakat Kota Bandung dalam menghadapi persoalan.

“Kita harus belajar dari mereka (pahlawan), pertama mereka memiliki soliditas, guyub dan kompak luar biasa. Bahkan sampai mereka rela mengambil sebuah keputusan harta mereka harus dibakar,” ucap Oded usai berziarah di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Selasa (23/3/2021).

Kerja sama yang solid inilah, lanjut Oded, bisa menjadi inspirasi masyarakat Kota Bandung dalam menghadapi kondisi terkini.

Dia menegaskan, kolaborasi masyarakat menjadi kunci penting dalam menghadapi pandemic Covid-19.

“Hari ini, mari jadikan keteladanan buat kita. Mari guyub kita bangun kolaborasi menghadapi pandemi covid-19. Saya yakin dengan semangat pengorbanan mereka. Saya yakin pandemi covid-19 ini akan cepat hilang,” jelasnya.

Guna memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, Oded bersama rombongan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berziarah ke Taman Makam Pahlawan Cikutra. Setelah diawali oleh upacara penghormatan dan mengheningkan cipta, acara lalu dilanjutkan dengan tabur bunga.

Selain makam para pahlawan peristiwa BLA, rombongan peziarah juga turut menabur bunga di makam mantan Wali Kota Bandung, Hussein Wangsa Atmaja dan Otje Djundjunan.

Lalu ke makam Aang Kunaefi dan Yogie S. M. serta tak ketinggalan makam Dr. Setiabudhi serta sejumlah tokoh lainnya tak luput dari taburan bunga.

“Pada saat tabur bunga perasaan saya menerawang bagaimana 75 tahun lalu bangsa Indonesia khususnya warga Bandung dalam rangka mempertahanlan NKRI. Mempertahankan hasil sebuah kemerdekaan ketika terjadi ada invasi kembali untuk merebut wilayah Bandung," katanya.

"Luar biasa saya melihat warga Kota Bandung mereka lebih rela semua harta kekayaan rumh dibakar ketimbang diambil kembali oleh penjajah,” bebernya.

Oded menyerukan jiwa pengorbanan para pahlawan inilah yang pada kondisi kekinian kembali dibutuhkan Indonesia. Perjuangan tanpa pamrih demi Tanah Air oleh para pahlawan ini harus bisa menjadi cerminan bagi masyarakat.

“Ini maknanya luar biasa. Saya melihat betapa para pendahulu punya jiwa pengorbanan luar biasa. Maka dengan situasi kekinian mari kita jadikan keteladanan," katanya.

"Sisi jiwa pengorbanan luar biasa ijni kita harus hadirkan hari ini, karena Ibu Pertiwi sedang menunggu pengorbanan anak bangsa,” ungkapnya.

Oded tak hentinya menyanjung dan mengagumi para pahlawan, khususnya di peristiwa Bandung Lautan Api. Sebab, tak sedikit dari barisan nisan makam para pahlawan tersebut tanpa tertulis Namanya atau hanya ditandai dengan identidas ‘Tidak Dikenal’.

Kendati identitasnya tidak dikenal, menurut Oded, tak menjadi alasan bagi masyarakat Kota Bandung untuk melupakan jasa para pahlawan tersebut. Karena melalui pengorbanan nyawa merekalah masyarakat hari ini bisa menikmati buah dari kemerdekaan.

“Itulah sebuah peristiwa sangat luar biasa, sampai-sampai para mujahid dan mujahidah mereka itu sangat luar biasa karena situasi dan kondisi sehingga mereka tidak dikenal namanya," tuturnya.

"Walau tidak dikenal namanya, tapi yang harus kita kenang itu bagaimana spirit perjuangan dalam mempertahankan ibu pertiwi,” pinta Oded. (Humas Kota Bandung)

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post