Banyak Copet, Alun-Alun Bandung Sepi Pengunjung

Banyak Copet, Alun-Alun Bandung Sepi Pengunjung
Alun-Alun Bandung biasanya ramai pengunjung tiap akhir pekan. Kini sepi karena banyak copet.*


Aksi geng copet di kawasan Alun-Alun Bandung menyebabkan tempat wisata ini sepi pengunjung.  Kasus tersebut pun cukup berpengaruh kepada pedagang kaki lima (PKL).

Biasanya, Alun-Alun Bandung jadi lokasi yang diramaikan oleh pengunjung di akhir pekan. Kondisinya saat ini terbilang sepi untuk ukuran lokasi yang tetap selalu terbilang ramai saat pembatasan aktivitas diberlakukan karena adanya pandemi.

Yani (bukan nama sebenarnya) (45) adalah seorang PKL yang sudah menjajakan dagangannya di Alun-Alun selama 12 tahun. Dia mengatakan maraknya pemberitaan soal kasus pencopetan di Alun-Alun cukup berdampak kepada penghasilannya.

"Itu ngaruh sekali ke pedagang. Pedagang juga kebawa-bawa," ujar Yani yang saat itu sedang melapak di shelter Alun-Alun Bandung, Sabtu (6/3/2021).

"Waktu dagang saja sudah berkurang karena setiap menjelang Magrib jalan ditutup, dan siangnya sering ada kejadian pencopetan, di sini pun akhirnya jadi semakin sepi," sambungnya dilansir laman Ayo Bandung.

Hal serupa dikemukakan oleh Ardian (bukan nama sebenarnya) (42), sesama pedagang yang menggantungkan nasibnya kepada pengunjung yang biasanya memadati Alun-Alun.

"Yang dari luar kota kalau ke sini jadi takut. PKL pun dianggap diam saja. Sebenarnya kami bukan diam saja dan terkesan jadi sekongkol, tapi karena kami pun serba salah. Mereka itu kan komplotannya banyak. Misalnya kalau si A kena (tertangkap), nanti ketika diperiksa barang buktinya nggak ada, kita yang malah nantinya jadi salah. Padahal itu kan barangnya sudah dioper-oper ke anggota komplotan yang lain," ujar Ardian.

Sepinya pengunjung di alun-alun disadari oleh Yani dan Ardian sebagai imbas dari berita-berita soal pencopetan yang santer dibicarakan. Yani sendiri mengaku karena ramainya pemberitaan tersebut, citra Alun-Alun pun menjadi terkesan jelek di mata orang-orang.

Seolah penutupan jalan yang diberlakukan setiap malam tidak cukup berdampak kepada berkurangnya pendapatan, kasus pencopetan pun semakin mempersulit Yani dan Ardian untuk memperoleh pembeli.

Ardian pun mengatakan kasus yang ramai dibicarakan sebenarnya belum seberapa jika dibandingkan dengan kondisi di lapangan. Setiap akhir pekan memang selalu ada saja korban pencopetan yang melapor kepada pihak berwajib.

"Tiap hari hampir ada. Apalagi malam Minggu dan hari Minggu," tegas Ardian.*

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post