Wali Kota Bandung Oded Jelaskan Peran Yana dan Ema

Wali Kota Bandung Oded Jelaskan Peran Yana dan Ema


WALI Kota Bandung, Oded M. Danial, menjelaskan peran wakilnya, Yana Mulyana, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna.

Oded menjelaskan peran keduanya terkait anggapan adanya "kasak-kusuk mengincar panggung politik". Beredar kabar, Yana dan Ema akan maju di Pilwalkot Bandung mendatang dan Oded ke Pilgub Jabar.

Menanggapi hal itu, Oded secara terang-terangan mengungkapkan, gerak dan langkah Yana dan Ema selama ini justru berada di bawah arahannya. 

Oded mengungkapkan, Yana dan Ema memiliki potensinya masing-masing. Ia memberikan kepercayaan penuh kepada dua orang tersebut untuk berbagi peran guna mengatasi sejumlah persoalan strategis.

“Kebijakan strategis membangun Bandung itu terletak pada kata silaturahim dan kolaborasi. Makanya sering saya tugaskan Pak Wakil, memberikan disposisi untuk pergi ke mana-mana,” ucap Oded dikutip laman resmi Humas Kota Bandung.

Oded hanya tersenyum ketika merespons anggapan Yana tengah bermanuver mencari panggung politik untuk Pilwakot Bandung berikutnya. Padahal, setiap langkah Yana merupakan instruksinya langsung.

“Jadi kalau Pak Yana sedang ke sana ke mari bukan karena ‘mijah’, tapi itu perintah saya. Termasuk ketika Pak Wakil sudah banyak terjun ke lapangan,” tegasnya.

Tentang sepak terjang Ema, Oded mengungkap momen cukup menggelitik, ketika Ema khawatir dipandang tengah menggalang kekuatan. Lagi-lagi, dia memberikan kepercayaan kepada Ema untuk memegang kegiatan strategis.

“Sebetulnya, saya perintahkan pak Ema. Jadi pak Ema khawatir juga karena sebagai ASN takutnya dipandang buruk. Karena latar belakang beliau adalah sebagai seorang birokrat,” ulasnya.

Oded menyebutkan, salah satu keunggulan Yana adalah memahami persoalan ekonomi dengan berbekal pengalamannya sebagai pengusaha. Sementara sosok Ema, dia sudah tak meragukan lagi kemampuannya di tataran birokrasi.

Baik terhadap Yana ataupun Ema, keduanya sama-sama diberi mandat oleh Oded dengan satu titipan khusus. Yakni jangan sampai direpotkan oleh pandangan orang lain, dan fokus menjalankan tugas secara maksimal.

“Saya sampaikan, sudah jangan mikirin apa-apa. Terpenting bekerja aja dengan ikhlas,” tutur Oded.

Sebuah kunci penting diutarakan oleh Oded. Ia memberikan kepercayaan penuh kepada Yana dan Ema. Sebagai ganjarannya, Oded lantas mendapatkan loyalitas dari keduanya.

“Dalam manajemen kepemimpinan itu hayu kita saling percaya. Yang penting jangan ada khianat dan yang sudah percaya tidak ada lagi keraguan,” ulasnya.

Bagi Yana Mulyana, selama tiga tahun terakhir menjadi Wakil Wali Kota Bandung dirinya masih memegang instruksi awal Oded. 

Yana mengaku dirinya berkonsentrasi pada tugas dan mengedepankan silaturahmi sebagai kebijakan strategis guna menunjang kelancaran selama proses agar menunjukkan hasil optimal.

Harmoni Oded Yana Ema Kunci Stabilitas Kota Bandung

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara dari Unpar Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, tiga tahun masa kepemimpinan Oded M. Danial dan Yana Mulyana di Kota Bandung berjalan cukup baik. Sekalipun sejumlah program tersendat karena pandemi Covid-19.

Menurut Asep, poin utama dalam menjaga performa kepemimpinan Kota Bandung juga terletak pada keharmonisan yang terbangun antara Oded dan Yana.

Selain itu, kedua pimpinan tersebut juga piawai menjaga soliditas bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna.

Asep mengungkapkan, kunci pentingnya stabilitas Pemkot Bandung dipegang oleh Oded dan Yana yang sangat memahami potensi dan karakter Ema. Sehingga psikologis dan kompetensi Ema dapat terkelola secara tepat.

"Mereka pegang betul. Bukan berarti menjinakan harus nurut tapi Pak Ema diberikan kesempatan berkreasi. Dan Pak Ema juga percaya tidak dizolimi pimpinan," ucap Asep.

Penilaian Asep, kecermatan Oded dan Yana dalam memberikan porsi kepada sekda inilah yang membuat Ema nyaman menjalankan perannya.

Hasilnya, birokrasi Pemkot Bandung berjalan optimal sesuai dengan arahan Oded dan Yana serta tetap mengakomodir gagasan Ema.
 
"Ini membuat nyaman Pak Ema sehingga lurus menjalankan birokraksi. Karena sepanjang Pak Ema bagus, mereka (Oded-Yana) sangat mendorong," jelas Asep.

"Tapi kalau ada apa-apa mereka (Oded dan Yana) selalu menunjukan Sekda dihargai martabatnya. Pak Ema bisa ngigelan dan ngigelkeun pimpinan," imbuhnya.

Asep mengikuti betul sepak terjang Oded, Yana dan Ema yang saling mengisi dalam komposisi paling baik. Dua tahun pascapelantikan, sinergisitas ketiganya memiliki porsi yang pas untuk kebutuhan Kota Bandung.

“Mereka pada trek yang benar dan dibutuhkan oleh masyarakat, oleh pemerintahan dan dewan (DPRD Kota Bandung). Selama ini komunikasinya bagus jaadi tidak susah. Sebenarnya kalau ada apa-apa ini memang gampang,” ucapnya.

Asep memaparkan, kekompakan antara kepala daerah (wali kota dan wakilnya) sebagai pejabat politis bersama sekda sebagai aparat pemerintahan menjadi sangat penting.

Terlebih dalam situasi kekinian yang tengah berjuang melawan Covid-19. Setiap pemerintahan di Indonesia fokus untuk menanganinya.

“Secara objektif, ini tiga serangkai yang kompak. Tidak banyak gesekan apalagi konflik. Itu penting, dan memang lagi-lagi problemnya di 2020 ini banyak tersendat karena Mang Oded dan Pak Ema Sumarna sedang konsentrasi ke Gugus Tugas mengurus kesehatan, ekonomi, pendidikan dan juga kondisi masysrakat,” jelasnya.

Selain masalah sinergisitas, sambung Asep, kinerja pemerintahan juga dapat ditinjau dari etika yang dipakai oleh para pejabatnya.

Ia menilai, baik Ema maupun Oded M. Danial sama-sama menunjukan kinerja dan tetap menjunjung norma sangat baik ketika menjalankan pemerintahan.

“Pak Ema secara teknis birokrasi bagus. Dia menghargai arahan Wali Kota. Ini yang sangat bagus. Dia tahu apa yang dilakukan. Kalau ada kebijakan, dia selalu meminta arahan dari Wali Kota, dan setelah itu baru dia memberikan pilihan alternatif,” ungkap Asep. (Humas Kota Bandung)

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post