Pengertian dan Ciri-Ciri Toxic Relationship

Pengertian dan Ciri-Ciri Toxic Relationship

Toxic relationship adalah istilah tentang hubungan asmara antara dua sejoli yang menggambarkan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk. 

Baru-baru ini istilah ini viral di dunia maya. Perilaku abusive dan manipulatif seorang pria selama pacaran, membuat sang mantan pengguna twitter meminta kembali semua uang dan barang-barang yang telah diberikan. 

Hati-hati terjebak toxic relationship dengan pasangan. Ketika toxic relationship dimulai, "bucin" alias budak cinta pun perlahan-lahan terpupuk.

Tapi rasanya orang yang terjebak dalam toxic relationship tak akan sadar kalau dia mengalami hal tersebut.

Seksolog klinik Zoya Amirin mengingatkan red flag (kode peringatan) yang terkadang terlihat masa awal-awal seseorang menjalin hubungan yang beracun (toxic relationship).

"Toxic relationship mudah sekali jatuh cinta, memanfaatkan bahwa doi sempurna. Kebanyakan menaruh (memosisikan) diri terlalu tinggi lalu dia kecewa, karena ekspektasi dia terhadap Anda," terang Zoya saat diskusi daring Fiesta Condoms Minggu (14/2).

Sementara dalam relasi yang sehat, tidak ada upaya untuk merendahkan satu sama lain, komunikasi yang terbuka dan adanya kepercayaan (trust).

Ciri-Ciri Toxic Relationship

Berikut ciri-ciri hubungan yang beracun (toxic relationship) agar kamu tak terjebak di dalamnya.

1. Kasar

Sifat kasar orang lain -- bahkan pasangan- bukan tanggung jawab Anda untuk mengubahnya. Sikap kasar ini dapat berujung pada kekerasan fisik, verbal atau finansial.

Ciri yang sangat menyolok dari hubungan yang beracun yakni adanya kalimat-kalimat yang merendahkan.

2. Controlling

Dalam menjalin hubungan menurut Zoya adanya rasa saling menghargai antara yang satu dengan yang lain (mutual respect). Namun dalam hubungan toksik, yang ada justru pengawasan dan pembatasan, seperti layaknya orang yang terobsesi.

"Ada mutual respect, ada apresiasi, bisa tumbuh bareng. Bukan satu pihak controlling ketika ngobrol dan membahas satu masalah," terang Zoya.

3. Stonewalling

Dihimpun dari berbagai sumber, stonewalling merupakan bentuk penolakan untuk berkomunikasi atau bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah.

Zoya menganggap orang yang melakukan stonewalling adalah mereka yang keras kepala dan hanya mau melakukan komunikasi satu arah. Tidak mau mendengar pendapat atau argumen orang lain dan selalu menganggap dia yang paling benar.

4. Bucin (Budak Cinta)

Bucin bukan merupakan tanda cinta, tetapi hubungan yang ketergantungan (dependece relationship) dan merujuk pada hubungan yang beracun. Bentuk Bucin paling ekstrim adalah Stockholm syndrome atau sindrom Stockholm.

Stockholm sindrom merupakan gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati dan berpotensi memunculkan kasih sayang.

Kaitannya dengan konteks dalam menjalin hubungan, orang-orang yang Bucin akan menggantungkan kebahagiaan pada pasangannya dan terus membelanya dalam situasi apa pun. (Sumber)


0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post